Di Kutip dari :
Tak mudah menemukan
titik keseimbangan bagi ibu yang bekerja di luar rumah. Tetapi Anda harus sadar
dan konsekuen dengan pilihan. Anda pun jadi ibu bekerja yang bahagia dan
seimbang.
@ Anak sakit. Ibu
mana yang tak “tersayat” hatinya mendengar si kecil tiba-tiba sakit?!
Menghadapi situasi ini, yang pertama harus Anda lakukan adalah bersikap tenang.
Mintalah pengasuh atau si Mbak mengukur temperatur tubuhnya atau melaporkan
keadaan si kecil setiap 10 – 15 menit sekali setelah diberi pertolongan
pertama. Dalam waktu yang sama Anda bisa minta izin kepada atasan, untuk pulang
lebih cepat atau tidak bekerja pada hari itu. Jangan lupa juga berkoordinasi
dengan rekan kerja. Tujuannya agar Anda dapat merawat si kecil dengan tenang.
@ Rumah tanpa
pembantu. Ini biasanya terjadi menjelang dan pasca hari raya. Anda tak
perlu bingung menghadapinya sendiri, cobalah bekerjasama dengan pasangan.
Mungkinkah si kecil dititip sementara ke rumah kakek-nenek? Atau kalau Anda
punya saudara yang tinggal berdekatan, bisakah Anda meminta bantuannya untuk
menjaga sementara. Lebih baik lagi jika Anda dan suami bisa menjaga dan cuti
sejenak. Atau, paling tidak menjaga si kecil dan mengurus rumah secara
bergantian.
@ Peristiwa khusus. Suami
tiba-tiba sakit, anak rewel, pesta ulang tahun anak atauanniversary dan
lainnya. Kerapkali ibu bekerja merasa dirinya tak berdaya. Inginnya sih
menangani semuanya, tapi apa daya Anda harus menghadiri rapat penting. Sudah
begini rasanya iri sekali melihat rekan ibu lainnya yang bisa total di rumah
dan tak perlu bingung menghadapi situasi seperti ini.
Sekali lagi karena
urusan rumah dan anak bukan hanya urusan Anda sendiri, libatkan pasangan selalu
dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam rumah. Senantiasa diskusikan
dengan pasangan pembagian tugas dan peran masing-masing. Termasuk,business
plan atau jadwal tugas di kantor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar